Kamis, 31 Maret 2011

Cerita awal karir sebagai Corporate lawyer

Cerita awal karir gw sebagai Corporate lawyer

Gw kebangun jam 4 pagi dan nyampah di twitter. Daripada gw nyampah mending gw iseng nulis disini...hehe..

Apa sih corporate lawyer??

Ga ada definisi ini dalam UU Advokat..Yup..definisi ini muncul dalam praktek...

Advokat menurut UU Advokat adalah "orang yang berprofesi memberi jasa hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan UU Advokat".

Nah pemberian jasa hukum ini dapat berupa konsultasi hukum. Di Indonesia dalam praktiknya terbagi jadi dua advokat: yaitu yang mengkhususkan diri kepada praktik pengadilan atau lebih dikenal dengan lawyer litigasi dan konsultan hukum atau corporate lawyer yang lebih mengkhususkan diri kepada hal2 yang berbau dengan urusan korporasi termasuk tetapi tidak terbatas kepada pemberian advis-advis hukum dan penyiapan dokumentasi hukum terkait dengan corporate action yang dilakukan perusahaan tanpa menyentuh praktik pengadilan.

Gw ga bermaksud membahas mengenai corporate lawyer dan litigation lawyer dari segi ilmiah. Gw cuma pengen memaparkan alasan gw sekarang bergelut dalam bidang hukum korporasi. Gw memang memulai karir gw dengan terjun di kantor konsultan hukum. Sekarang udah berjalan 4 tahun dan lumayan banyak korporasi besar yang gw handle. Pada awalnya gw kaget dengan pekerjaan corporate lawyer ini. Dalam benak gw waktu gw kuliah ga pernah kepikiran terjun di dunia corporate lawfirm tapi emang gw mengambil program kekhususan hukum bisnis di waktu gw kuliah FH Unpad. Dari jaman kuliah gw emang orang yang cukup iseng dan seneng baca2 buku tentang hukum korporasi. Ga jarang gw dateng ke kelas hanya untuk sit in dengerin dosen gw ngemeng tentang hukum korporasi. Gw juga dulu langganan jurnal hukum bisnis dan majalah legal review dimana hal itu cukup aneh karena ga ada temen-temen gw yang berlangganan majalah kayak gitu waktu kuliah. Gw seneng dan tertarik banget baca kasus-kasus hukum dan terutama mencermati saling perdebatan antara lawyernya dari majalah tersebut.


Akan tetapi, ternyata bayangan gw jauh berbeda dengan apa yang gw kerjakan setelah gw bekerja di kantor konsultan hukum bisnis.Gw ga menemukan perdebatan seperti di majalah atau berita-berita di TV dalam pekerjaan gw sehari-hari dan tidak pernah menginjakkan kaki gw di pengadilan kecuali pas minta court clearance terkait kerjaan due diligence. Klien kantor rata-rata perusahaan asing. Awalnya itu cukup sulit buat gw since it pushes me to prepare everything especially preparing legal advise in english languange. Shock sedikit sih walopun gw tau itu konsekuensi logic. Itu yang membuat gw ga pernah mundur atau menghindar dari pekerjaan gw. Sebenernya, gw udah tau dari beberapa senior waktu jaman kuliah kalo test di kantor konsultan hukum itu memang akan dalam bahasa inggris baik itu written test atau interview nya.Memang awalnya sulit buat gw beradaptasi dengan bahasa inggris hukum terutama dalam pembuatan legal advise. Tetapi ternyata itu menarik. Semakin sulit gw semakin tertarik untuk mendalaminya terutama menurut gw bahasa inggris hukum itu flowering berbeda dengan bahasa inggris sehari-hari atau mungkin yang sering dipake sama American lawyer yang terkenal straight to the point. Gw banyak belajar dan terpengaruh dari gaya bahasa inggris boss gw mengenai ini bahkan sampai sekarang. Ya kira-kira sih dua taon lah waktu yang gw perluin untuk beradaptasi dengan dunia corporate lawfirm. Sekarang sih gw udah mulai familiar dan paham dengan role dari corporate lawyer. Sampai sekarang gw belum memiliki kekhususan di bidang gw tapi gw ngerti mengenai hampir semua hal terkait general corporate. Tahun pertama gw kerja gw cukup akrab dengan BKPM untuk riset ngurusin investment matters. Tahun kedua, hampir ga pernah lagi ke BKPM karena gw udah punya junior.

Sekarang bisa dibilang metode gw adalah "can do". Apa aja pertanyaan klien ato tugas dari boss gw kerjain. Gw banyak berkutat dengan advising dalam pekerjaan gw. Gw suka advising karena gw selalu berusaha membuat klien gw yang kurang paham atau jelas mengenai suatu ketentuan hukum Indonesia menjadi bisa menangkap dan mengerti maksud ketentuan hukum tersebut. Tentu ga cukup bila hanya belajar dari advising aja, project atau transaksi itu penting banget karena disitu kita bisa dapat multi ilmu. Bidang yang gw pegang sekarang paling sering adalah Aviation, automotive industry, transaksi Sale n Repurchase Agreement, Insurance, telekomunikasi, sedikit oil and gas, loan atau bond, etc. Semua itu makin membuka logika dan nambah pengetahuan gw. Sampe sekarang gw selalu upgrade kemampuan gw terutama pengetahuan mengenai hukum dasar karena menurut gw itu basic terpenting yang harus dikuasai corporate lawyer selain bahasa inggris tentunya.

What else?hmm..Ok. Kembali mengenai alasan gw milih terjun di kantor konsultan hukum. Saat ini bisa gw bilang ini bukan tujuan akhir gw. Gw cuma pengen membuka logika gw dan belajar mengenai apasih hukum korporasi. Transaksi corporate lawfirm tuh beragam dan semua selalu diikuti dengan very tight timeframe. Tapi jujur semua itu membuka pikiran dan logika gw dan menambah banyak pengalaman terutama terkait aksi-aksi korporasi termasuk hal-hal yang terlihat sepele seperti standar license dalam bisnis atau corporate actions or approval yang diperlukan. Gw menggunakan kesempatan ini untuk tahu cara berpikir lawyer termasuk lawyer asing. Secara general transaksi dalam hukum bisnis hampir sama dengan di negara-negara seperti Amerika ato negara lain karena mungkin kita juga berkiblat kesana dan mungkin karena investor banyak dari sana. Bukan bermaksud sombong tapi gw mungkin sekarang sedikit lebih intelek dibanding jaman kuliah apalagi jaman SMA. Jaman SMA kerjaannya tiap hari nongkrong, berantem atau mabok. hmm..hadeh masa kelam. Di penitian karir gw ini gw merasa tiap hari selalu belajar hal baru di corporate lawfirm. Tetapi tetap passion gw sepertinya bukan di corporate lawfirm karena sebenernya gw lebih suka belajar mengenai kasus. Gw tetep ngeluangin waktu ngintip kasus-kasus hukum terutama kasus hukum besar. Bayangan gw berbeda tentang lawyer. Gw pengen jadi lawyer yang punya value buat masyarakat juga.

Corporate lawyer dan hourly dollar rate nya

Yes. Most of corporate lawyers will charge its clients on an hourly basis (US $) and it leads us to the perception that corporate lawyers are very expensive since the clients must pay them on hourly basis in US$. Tapi gw agak kurang sependapat dengan ini, menurut gw sih semakin ke depan harga dari corporate lawyer akan semakin bersaing cenderung menurun. Menurut beberapa sumber masa tahun 1980-1990 corporate lawfirm lagi in its golden age. Saat itu masih hitungan jari corporate lawfirms yang ada dan tentunya corporate lawyers saat itu bermandikan bonus dan fasilitas melimpah. Akan tetapi sulit untuk kita bandingkan keadaan saat itu dengan sekarang. Saat itu, selain corporate lawfirms masih sangat sedikit, mungkin juga mereka belum memiliki template sehingga mereka harus mendraft semua perjanjian terkait dengan transaksi dari nol. Bisa dibayangkan berapa jam waktu yang dihabiskan untuk mereview agreement atau drafting agreement dari nol. Makanya mungkin mencharge klien dengan actual hours yang besar juga masih make sense karena itu emang actual hours spent. Akan tetapi saat ini, menurut gw sudah ga bisa seperti itu. Rata-rata perjanjian sudah ada template atau presedennya. Sebenernya tidak boleh diartikan jika karena sudah ada sebuah template atau preseden lalu menyebabkan suatu transaksi menjadi murah karena jam kerja berkurang. Tentu berbeda jam kerja yang akan dihabiskan seorang Partner dalam mereview agreement dengan seorang associate. Jam terbang Partner tentu lebih banyak sehingga akan berpengaruh kepada kecermatan, kecepatan mereview ataupun drafting agreement. Belum ditambah dengan pengalaman dalam transaksi sejenis. Akan tetapi karena klien menganggap lawyer itu sudah memiliki tingkat keahlian tertentu maka tentunya hal itu berakibat kesulitan untuk mencharge terlalu besar untuk actual billable hours untuk suatu advis hukum. Itulah dilemanya menurut gw. Keliatan seperti sophisticated dibayar dengan US$ tetapi karena sudah expert ya tentunya tidak bisa banyak-banyak juga kan mencharge actual hoursnya. Ditambah menjamurnya kantor hukum korporat sekarang ini membuat persaingan ke depan makin berat dan berakibat kepada persaingan harga yang ditawarkan pula.


Jujur hal tersebut di atas membuat gw berpikir ke depan. Mungkin sekarang, gw masih dalam proses menimba ilmu sebanyak-banyaknya jadi saat ini uang belum menjadi prioritas. Kesempatan yang gw punya untuk belajar saja sudah Puji Tuhan gw syukuri. Tetapi tetep gw harus melihat bidikan di depan. Apa target hidup gw di depan terutama terkait profesi ini. Sekarang yang ada dipikiran gw adalah bagaimana mempelajari ilmu hukum yang mahal yang akan bisa menopang hidup gw di depan. Bukan ilmu generik atau umum. Ga bermaksud muluk tapi at least Ferari kayak yang di punya si Hotman punya lah...hahaha..MIMPI.

Apa yang gw maksud ilmu yang mahal adalah sesuatu bidang ilmu hukum yang belum popular tetapi potensial yang membuat lawyer yang memiliki keahlian di bidang tersebut dibayar mahal untuk itu asal halal ya. Kalo gw bisa milih, gw pengen bisa hidup berkecukupan bukan karena pendapatan gw sebagai lawyer tapi kalo bisa dari memiliki bisnis. Gw pengen lawyering itu menjadi hobi dimana gw bisa berbagi ilmu. Entah gw belum kepikiran sampe sekarang mengenai spesialisasi gw tapi gw akan terus belajar dan belajar dan memikirkan itu. Gw paham strategi itu penting karena manusia yang hidup tanpa target akan sulit untuk mengukur keberhasilannya karena mereka mungkin hanya akan berjalan tanpa memasang target. Gw gak bilang itu sesuatu yang salah loh. Bukankah pemanah ulung tidak hanya dikenal dari busurnya saja tetapi lebih dari cara dia membidik sesuatu…

Lawyering n Lifestyle


Yes. Ini sesuatu konsekuensi logis menurut gw. Ketika loe punya pendapatan cukup dan bekerja keras dengan tekanan tuntutan klien-klien yang mungkin demanding plus dengan masalah yang jelimet dalam bisnis membuat lawyer perlu refreshing terutama untuk melepaskan diri sejenak dari pressure dan segala kekakuan pekerjaan. Gw ga bilang semua lawyer suka dugem atau hobi yang mahal. Tetapi rata-rata lawyer muda akan berkenalan dengan dunia glamour itu.

Ya, lawyer memiliki kedudukan status yang cukup tinggi di mata awam. Lawyer sering terlihat berpenampilan necis, menggunakan dasi dan kata-kata yang baik sehingga terlihat pintar dan profesional pada bidangnya (silver-tongued) (ini debatable sih). Tempat makan siang atau malam pun tidak sembarangan. Hampir tiap tempat makan malem yang lagi happening sudah disinggahi oleh lawyer muda. Kalo gw pribadi, dulu hampir tiap jumat malem menghabiskan waktu di club tentunya setelah incredibly stressful weekdays. Di club ga jarang ketemu rekan satu profesi. Gw merasa hal itu lucu karena di club gw ga melihat mereka sebagai makhluk yang jaim dengan kenecisan pakaian dan kejaiman mereka. Mereka asik dengan keasikan sendiri-sendiri melampiaskan kepenatan mereka. Tidak jarang ada yang buka botol dan berjoget di atas meja sampe pagi serasa malam itu punya mereka dan tidak ada hari esok (lebay :p). Banyak juga yang hanya duduk-duduk dengan beberapa gelas bir atau cocktail sebagai pemanis dalam mengobrol. Gw cukup lama akrab dengan hal tersebut akan tetapi sekarang sudah sangat berkurang jauh. Gw lebih suka ngobrol di beer house jadi masih bisa ngobrol. Itu sekarang juga udah berkurang jauh juga. Gw sekarang lebih suka menulis seperti yang gw lakuin saat ini. Tetep gw ga munafik, sesekali turun gunung hanya sekedar cek ombak (hayah :p)

Selain kegiatan diatas gw perhatiin lawyer muda punya macem-macem kegiatan. Ada yang suka travelling, ada yang hobi futsal, ada yang hobi mobil, karoke, pijat dan ada juga yang hobi merutuk kerjaan karena weekend disuruh masuk kantor.hmm.. Gw ga sama sekali dalam posisi menjudge cara lawyer melampiaskan kepenatan mereka. Itu manusiawi selama masih dalam tahap wajar. Terutama alcohol yang kadang membuat kita bertindak seperti badut tetapi entah kenapa hal itu membuat kita mau membayar mahal.


Masukan gw buat corporate lawyer

Seperti gw bilang di atas bahwa gw memulai karir gw menjadi corporate lawyer. Menurut pengalaman gw sampai 4 setengah tahun bergelut di bidang hukum korporasi, satu catatan yang cukup perlu menjadi perhatian terutama bagi para corporate lawyer muda adalah pemahaman terhadap hukum dasar. Banyak dari corporate lawyer muda baru merasa menjiwai peran mereka sebagai konsultan hukum bisnis pada saat mereka bekerja. Gw ga sama sekali dalam posisi menyalahkan hal tersebut, akan tetapi gw mencatat bahwa hal itu sedikit banyak memberikan perbedaan terutama dalam memberikan advis hukum baik itu terhadap permasalahan sehari-hari suatu perusahaan atau terkait dengan projek aksi korporasi. Kebanyakan corporate lawfirms memiliki template karena sebetulnya apa yang dikerjakan atau ditanyakan oleh klien mirip-mirip dengan transaksi korporasi pada umumnya dan itulah sebenarnya keuntungan corporate lawfirm yang memiliki system data preseden yang baik. Yang perlu dilakukan adalah updating terhadap ketentuan-ketentuan hukum atau penyempurnaan-penyempurnaan terhadap hasil review similar agreement atau advis hukum terkait dengan suatu transaksi. Tentunya hal ini akan mempermudah pekerjaan karena waktu yang diperlukan tidak akan sebanyak dibandingkan dengan memulai suatu pekerjaan dari nol. Akan tetapi, hal tersebut di sisi lain menjadikan sebuah kerugian terutama kepada corporate lawyer muda. Yang gw maksud kerugian disini adalah kebanyakan corporate lawyer muda akan kehilangan atau tidak mengerti dengan filosofi atau bahkan alasan misalnya ketentuan-ketentuan tertentu yang harus dicoret di dalam perjanjian para pihak ataupun filosofi dari dimasukkannya klausul tertentu dalam perjanjian. Lawyer senior atau jaman dulu yang mulai mendraft dari nol tentunya akan mengerti dengan jelas alasan kenapa ada klausul ini atau kenapa suatu klausul lebih baik dihilangkan. Hal inlah yang hilang dari corporate lawyer muda. Mungkin karena banyak yang berpikir skeptis bahwa "sudah begitu templatenya" atau dikejar deadline tetapi secara tidak sadar mereka kehilangan logika hukumnya atau tidak tahu logika hukumnya. Kalian boleh mendebat saya tetapi coba bandingkan dan amati dalam suatu transaksi pola pikir antara lawyer tua berpengalaman dan lawyer "template". Anda pasti akan melihat perbedaannya.

Saya juga mungkin termasuk lawyer template akan tetapi saya menyadari hal tersebut sehingga saya selalu mempertanyakan dan coba membayangkan suatu struktur transaksi dan selalu menambah kemampuan pemahaman saya terhadap hukum dasar. Tentu semua kembali kepada jam terbang. Semakin tinggi jam terbang lawyer akan berpengaruh terhadap ketajaman dan kecermatan dalam mereview suatu perjanjian dalam suatu transaksi. Pertanyakanlah dalam hati anda sendiri corporate lawyer muda. Apa anda telah memahami secara detil dan komplit mengenai konsep gadai, fidusia, hak tanggungan, cessie, subrogasi, novasi, PoA to sell, sale n purchase, sale n repurchase, labor law, peralihan resiko, etc. Jika belum mari kita belajar bersama karena saya pun masih harus banyak membaca mengenai hal tersebut.

Persaingan di depan sungguh berat terutama karakter dari transaksi korporasi adalah universal dalam artian tidak terlalu berbeda jauh dengan transaksi di luar negeri bahkan banyak yang menggunakan template transaksi korporasi di US. Pengalaman saya bekerja dengan corporate lawyer bule. Mereka sangat teliti dan punya banyak skema. Saya tidak bilang mereka lebih pintar dari lawyer Indonesia. Bisa saja hal itu disebabkan karena mereka telah paham dengan struktur transaksi dan terutama bahasa yang digunakan sehingga mereka lebih terlihat memahami. Kembali lagi semua itu akan membutuhkan opini dari lawyer Indonesia terutama bila melibatkan pihak Indonesia atau jaminan yang terletak di Indo, apakah hal tersebut enforceable under Indonesian law? Itulah yang akan dimintakan legal opininya.

Kapan-kapan gw sambung lagi ya..


Cheers,
Ck

37 komentar:

Anonim mengatakan...

like this, harap gajinya dong liat lebih detail dan apa aja kendala kendalanya saat jadi corporate lawyer

Anonim mengatakan...

iseng2 cari di web ada tulisan ini,,saya ingin menjadi corporate lawyer,,apa aja ya bang yang perlu disiapkan atau dipelajar,,saya sampai sekarang masih bingung kalo tes masuk corporate lawyer ditanya apa aja..

Chandra Kurniawan mengatakan...

gaji itu urusan dapur...hehe...kendala ya paling bahasa inggris dan ketahanan kerja under pressure...yang perlu dipersiapkan kemampuan bahasa inggris tentunya bukan yang pasif ya, rasa ingin tahu yang besar, rajin membaca supaya analisa lebih tajam dan ketelitian... yang ditanya kalo masuk corporate lawfirm ya seputar hukum perusahaan dan prinsip hukum dasar...makanya harus banyak baca dan persiapkan wawancara dan test dalam bahasa inggris :)semoga sukses!

Anonim mengatakan...

This is very good. Saya baru saja mulai bekerja di corporate law firm, dan ini masukan yang sangat bagus sebagai bahan introspeksi. Saya setuju kita harus memperkuat basic knowledge and I believe the rest will follows. Work Hard Play Hard...and dude, Ferrari bukan MIMPI, you'll have it someday !!! cheers.

Unknown mengatakan...

Coretan ringan yang berharga. Thumbs Thumbs. Thanks For Share.

Unknown mengatakan...

Kak CK, tolong dong jelasin sedikit mengenai perbedaan antara corporate lawyer dan litigasi lawyer di lapangan. Thks kak CK

blast mengatakan...

Bung Bro CK sdh lama sy tertarik jd lawyer tp syg S1 saya bukan hukum terlambat nggk ya apabila alih profesi karena hrs mulai dr awal lg blm ada tanggungan sih walaupun umur setahun lg kepala 3 please advicenya...thx

Chandra Kurniawan mengatakan...

corporate lawyer lebih kepada persiapan negosiasi kontrak, legal dokumentasi, legal advice sedangkan litigasi lebih kepada penyelesaian suatu masalah hukum melalui pengadilan....

Terlambat?! Iya! tapi itu bakal bikin anda semakin terpacu untuk berlari lebih cepat dan orang bakal inget ketika anda tertawa di garis finish hehe

Anonim mengatakan...

Menarik pengalaman anda :)
Dapatkah saya magang untuk belajar menjadi corporate lawyer? apabila dapat dimana ya? Saat ini saya semester 5 akan 6. terima kasih

andrehzk mengatakan...

lagi cari2 tentang corporate lawyer, nyasar di blog ini. thank you sharingnya bang, menginspirasi sekali.

FR mengatakan...

Sangat inspiratif sekali sharingnya, mungkin boleh lebih di ceritakan mengenai kendala dalam dunia Corporate Lawyering dan juga Achievement apa saja yang telah Achieved oleh Bang CK. Saya sangat ingin lebih banyak belajar mengenai Dunia Lawyering.

Anonim mengatakan...

bang chandra, sya tertarik dengan Corporate Lawyer, mnta penjelasannya donk tentang under presure itu gmna??

dreamerbeliever mengatakan...

Wooowwww!!! melihat sharingnya sangat lengkap(baca:sama seperti curhat)kak Chandra berpengalaman sekali dunia lawyering yah.
Jujurly speaking saya langsung tertarik bekerja sebagai corporate lawyer....

Bagaimana dengan kehidupan percintaan corporate lawyer? pernah diposting ga mas brooh?

Unknown mengatakan...

sblmnya sy mohon maaf... saat ini sy betul betul sedang dihadapkan dengan urusan yg rumit.... masih adakah orang yg mau membantu menyelesaikan mslh sy....?? entah hrs kemana lg sy mengadu.... wartawan sudah, kepolisian sudah, LSM sudah.. tp ttp saja hasilnya 0.
Bang Chandra mohon bantuan dan sarannya... apakah sy perlu menggunakan jasa Lawyer??? jika perlu lalu bagaimana prosedural kerjanya?? mohon dijawab bang. email sy: indrazayka@yahoo.co.id

Chandra Kurniawan mengatakan...

wow.. sudah lama ga liat blog sendiri...hehe...intinya selama kalian mencintai pekerjaan kalian maka kalian akan menjadi sesuatu...lawyering itu seni...jangan pernah mau jadi lawyer yang standar...pas-pasan, good, great....good lawyer sepertinya hampir semua corporate lawyer itu good lawyer. Great lawyer itu bisa dihitung jari. Great lawyer mampu berpikir di luar apa yang common dipikirkan good lawyer tentunya dengan ukuran nalar yang tajam.


Mengenai kehidupan percintaan, tentu setiap orang berbeda baca tulisan saya mengenai kehidupan percintaan in absentia usia 26 27 28 29..hehe

Bung Indra, coba saya email nanti. Mungkin bisa bantu bertukar pikiran....

ali mansur mengatakan...

Sip banget artikelnya, saya jadi lebih mantap untuk mempersiapkan diri menjadi corporate lawyer meskipun saya tau harus mulai dari nol terutama hal penguasaan bahasa..

Unknown mengatakan...

Bang chandra.. Mantap sekali tulisannya.. Saya baru menyelesaikan PKPA, sekarang saya harus magang di lawoffice/lawfirm.. Minta masukan dong bang chandra.. Kalo di lawfirm yg notabanenya corporate.. Baiknya di Cv kita saya tulis internship atau trainee associate ya? Terus, kalo boleh tau bang, kira-kira lawfirm corporate yg sering buka lowongan magang dimana saja ya bang? Hehe


Btw, sukses terus bang!!

grace mengatakan...

Wah inspirational bgt tulisannya. Bdw aku baru lulus sarjana hukum di untar. Skrg masih bingung mau kerja bagian apa, tdnya sih cm kepikiran legal. Tp karena ak ga betahan ga ktmu org baru. Kepikiran pengen jd konsultan hukum. Trus kalo ak mau ntarnya ngambil notaris baiknya jalan yg diambil kmn ya? Email sy: grace_tjondro@yahoo.com thankss

Anonim mengatakan...

Saya baru lulus dan saya sangat menyesal kalau ingat kuliah saya 4 tahun terbuang untuk main dan hanya mengandalkan IPK. Ternyata itu semua dimeja kerja cuma jadi hal formil saja dan pada akhirnya analisis yang tajamlah yang mampu bertahan. Membaca tulisan saudara sangat memotivasi saya, dan dapat saya simpulkan bahwasannya setiap hari kita harus senantiasa belajar dan memperbaharui informasi kita.

Warm regards,
God bless.

Unknown mengatakan...

Wih susah juga ya jadi lawyer.. Kalo aku mah gak bakal bisa jadi lawyer,,, tapi pengen tau sih sedikit tentang lawyer... Bang kalo aku di suruh ngelola web perusahaan lawyer , jjadi sales promosi... Kira kira apa yang harus aku pelajari ya bang...? Mohon bantuan nya bang...

Unknown mengatakan...

Bang mau nanya dong kalo kita mau magang di konsultan hukum perusahaan syarat nya biasanya apa ya bang? Bisa gak ita magang tapi belum ambil PKPA? Makasih sebelumnya bang

Unknown mengatakan...

Mas Candra, salam hormat. Mohon masukan bagi advokat-advokat junioe dong, langkah apa yang mesti dilakukan agar dapat menjadi pengacara handal. trims

Unknown mengatakan...

Cukup oke dapat menambah wawasan selukbeluk kulit2 teknisnya. Trims Broo.

Anonim mengatakan...

Saya baru lulus S1 Hukum, dan saya juga sudah berkeluarga beranak 1. Untuk memenuhi kebutuhan, saya selalu dihadapkan dengan pikiran "saya harus bekerja untuk menghasilkan uang", namun senior2 menasehati untuk belajar saja dulu, uang belakangan kalau sudah punya pengalaman. Menurut Abang, apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi kondisi seperti ini? Terima kasih sebelumnya untuk advise kehidupannya.

Unknown mengatakan...

Inspiratif sekali Bang. Passion dan mimpi sy di bidang corporate lawyer tp sampai saat ini belum kesampaian, rejekinya masih jd in house legal. Baca tulisan Bang Chandra ini jadi bikin semangat buat terus belajar. Thanks Bang.

Rizki Rahmatullah mengatakan...

Motivasi buat legal officer & corporate lawyer yang muda, saya sudah 2 tahun lebih dibidang legal corporate, sama seperti pekerjaan LO & CL cuma namanya saja yang berbeda. sesuai yang disampaikan abang tadi semua telah pernah saya alami, jadi menurut hemat saya seorang corporate lawyer harus banyak diskusi dan menjalin relasi sebanyak-banyaknya karena pekerjaan kita ini banyak berhubungan dengan pihak luar dan seorang corporate lawyer harus paham dan mengerti Dasar Hukum!!!!!!

GITA SELINA mengatakan...

berharga banget ceritanya ka Chandra
aku Gita Selina S1Hukum sekarang lagi kerja di Litigation Lawyer gitu, kira-kira kalo dri litigation lawyer gtu bsa ga sih cross ke corporate law?
bls ya ka Chandra :)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BIAN mengatakan...

Menginspirasi sekali pengalamannya mas.
Mas Chandra, saya minta sarannya untuk bisa magang di litigasi law persyaratannya apa ya?

Tolong dibalas ya mas. Terima kasih,
BIAN

Unknown mengatakan...

makasih atas sharing2 nya mas chandra, saya mau lulus sma dan tertarik ambil fh nantinya.... mau tanya, kalau kita mau bekerja di law firm jadi corporatr lawyer apakah harus ikut PKPA dulu? Apa lulus s1 tidak bisa langsung bekerja?

Mohon dibalas ya mas, terimakasih banyak

kris mengatakan...

hi guys... aku mau bagi pengalamanku nihh..

jadi lulus salah satu fakultas hukum universitas di alam sutra, dulu aku ambil hukum bisnis... singkat cerita aku diterima di sebuah law firm di kawasan sudirman. tempatnya sih oke, strategis... tapi bos/managing partner gue perfectionist banget, bahkan associates nya aja suka dikatain pake kata2 kasar... gue udah tiga bulan di sini, dan kerjaan gue senin-kamis itu ngurusin personal matters nya si bos guee, bahkan gue ngerasa harusnya yang ngelakuin itu tuh sekretarisnya bos...kayak beliin tiket konser sensation lah, ngantri di CGV buat nonton film yang baru tayanglah, dll.... dan baru deh tiap jumat gue disuruh2 yang berkaitan dengan hukum itu pun selama tiga bulan ini kerjaan gue dianggap gk ada yang bener sm bos... malah dikata-katain pake bahasa yang menurut gue sih gak pantes yaa.... tapi dia selalu blg kalo dia kasar artinya dia mau membangun karakter anak buahnya, dan gue ini gak bisa diajarin dengan cara keras kayak gitu... malah makin dikasarin gue makin nervous dan gk ngerti... menurut kalian gw resign gk? gaji gue di sana ga sampe sejuta, dan kerjaan gue kebanyakan ngurusin keperluan pribadi si bos

Gerry mengatakan...

Walk out aja,msh banyak tempat pengembangn diri tempat lain

Unknown mengatakan...

Bang, caranya biar masuk firma gimana? Lamaran kerjaku gak dibalas2.

Unknown mengatakan...

Kerenn bangettt brooo

Anonim mengatakan...

Keren bang CK!

Catatan yang inspiratif and memberi gambaran bagi yg ingin memulai di dunia Corporate Lawyers... anyway, dari deskripsi dunia Korporat Lawyer yang Bang CK gambarkan kliatannya lebih jelas pengerjaan berbagai hal buat area corporate issues di keseharian dibanding dgn urusan di ranah litigasi yah (yaiya secara dunia usaha kan sangat membutuhkan yang namanya "kepastian". hhe), agak beda dgn dunia litigasi karena banyak bersentuhan dengan org2 yg punya "kewenangan", dimana di lapangan dasar hukum yang kuat belum tentu dapat dikatakan cukup and sebaliknya dasar hukum yang kurang belum tentu dikalahkan...

ahhh kurindu suatu saat nanti negara ini dipimpin oleh org baik yg berlatar belakang hukum, agar dia mengerti cara menertibkan dunia penyidikan penuntutan persidangan #apasih #nggaknyambung #hehehe

*Royen

Unknown mengatakan...

Makasih bang Chandra atas pengalaman hidup berawal dari coorporate lawyer, ini menjadi terbuka lg wawasan saya sebagai lawyer..

Sepatah Curcol mengatakan...

Hallo kak chandra. Mau nanya dong bagaimana step-step untuk menjadi coorporate lawyer kak? Apakah harus mengikuti PKPA dulu atau seperti apa setelah lulus S1?