Sebenarnya saya harusnya
menuliskan mengenai fase sebelum usia di atas, tetapi karena mungkin ini fase
unik dalam hidup maka saya mendahulukan menulis fase usia ini terlebih dahulu.
Anda masih masuk kategori anak
muda. Anak muda mulai umur 26 tahun itu masih memiliki gairah tak terbendung
tetapi berbeda dengan anak muda usia 25 tahun ke bawah. Fase ini merupakan fase
usia menuju dewasa secara pemikiran. Energi terasa berlebih sekali. Pada
jenjang perkariran, fase usia ini merupakan usia orang yang sedang giat membangun
fondasi. Walaupun banyak yang tergelincir tapi tidak sedikit dari mereka yang
sukses membangun fondasi yang kokoh. Harap dicatat, banyak juga yang hanya
menjalani fase ini tanpa merasakan maknanya apalagi merasa bahagia. Memang
bukan berarti kesedihan terus yang didapat tetapi mungkin saya dapat katakan bukan
passion yang dikejar. Pernah mendengar istilah ‘hit the invisible wall”? Pada fase
usia ini mungkin anda akan merasakannya. Anda merasa mendapat kebingungan yang
sangat dalam menjalani hidup. Tidak terbatas hanya pada karir tetapi juga
mungkin percintaan atau cita-cita dan harapan lain dalam hidup. Fase usia ini
mungkin sangat menentukan dalam hidup. Untuk tetap berjalan di rel dan tidak
berhenti saja sepertinya sudah merupakan pencapaian yang baik.
Bila anda terbangun pagi hari dan
telah terbayang rutinitas yang mungkin sudah dapat anda bayangkan akan anda
jalani hari ini ataupun anda mulai mendapatkan banyak undangan pernikahan yang
datang kepada anda dari teman anda atau mungkin anda mendengar kabar teman anda
sudah memiliki anak pertama maka selamat datang saya ucapkan pada fase ini. Selamat
datang juga saya ucapkan bagi yang sedang dalam suatu hubungan dan mungkin
sudah mulai berpikir untuk ke arah lebih serius dengan mempersiapkan
pernikahan. Hari-hari anda akan disibukkan dengan urusan persiapan pernikahan
dan perasaan cemas dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi menjelang
pernikahan. Bagi anda yang jomblo?! Fase ini akan menarik sekali. Banyak alasan
orang menjomblo, entah karena anda terlalu picky sehingga anda menganggap belum
menemukan yang anda cari atau karena takut berkomitmen atau tidak punya waktu atau paling parah ya
memang tidak laku.
Pada fase usia ini, banyak dari
anda yang akan mulai merasakan ketidakseimbangan hidup. Terlepas anda mempunyai
lingkungan kerja yang lively atau kondusif sekalipun anda akan tetap dihinggapi
rasa ketidakseimbangan. Secara pikiran anda beranjak untuk berpikir dewasa. Tidak
jarang, anda rela membayar mahal untuk menghilangkan stress atau anda mungkin akan
mulai memiliki hobi travelling berkeliling pulau-pulau indah di nusantara ini.
Hal tersebut sangat mungkin anda wujudkan karena anda sudah mempunyai
pendapatan yang relatif cukup. Bagi anda yang cukup aktif di dunia sosial, anda
akan mencoba tempat-tempat hangout yang sedang happening entah sekedar melengkapi
“cv” atau memang anda mencari suasana atau makanan tertentu. Club, beerhouse,
lounge, bistro and cafe akan menjadi tempat favorit anda. Konser-konser artis
luar negeri pun menjadi seperti hal wajib anda tonton di fase usia ini. Secara
finansial dan fisik anda akan merasa mampu melakukan hal atau hobi-hobi
tersebut. Tetapi entah mengapa, semua itu berbalik di bidang olahraga, anda
merasa mulai tua untuk berolahraga padahal seharusnya pada fase usia ini anda
memasuki golden age. Bila anda dulunya
adalah seorang olahragawan aktif, anda akan mulai hanya mengakrabkan diri pada
tempat fitness. Itu masih baik. Banyak dari anda hanya akan membuang waktu anda
di kantor dengan rutinitas anda tiap hari. Tidak terasa badan anda mulai berubah.
Mulai tumbuh lemak-lemak di bagian tertentu tubuh anda. Nafas mulai terasa memendek
walaupun itu tentunya hanya sugesti. Baik secara sadar maupun tidak, banyak
dari anda mulai beralih ke olahraga yang bersahabat yang secara psikologis membatasi
kemampuan anda sendiri. Untuk beberapa dari anda yang memiliki kegiatan positif,
mungkin anda sekarang sedang join komunitas baru seperti mungkin komunitas lari.
Ya. Lari merupakan hobi baru anak muda Jakarta yang memiliki energi berlebih
dan sangat positif.
Silahkan anda cocokkan keadaan
diatas pada diri anda. Apakah anda mengalami “transformasi” pada fase usia
diatas.
Dua hal yang menjadi perhatian
saya dalam fase usia ini adalah mengenai karir dan percintaan/asmara.
1.
Karir
Beberapa dari anda akan mulai merasakan kenyamanan
berkarir. Tidak jarang anda mendengar teman anda promosi ke jabatan yang lebih
tinggi atau mencapai suatu achievement tertentu. Tidak sedikit juga yang mulai
memikirkan sekolah S2 di luar negeri atau bahkan sudah kembali sekolah dari
luar negeri dengan membawa gelar. Mungkin juga, ada dari anda yang di usia ini malahan
sedang berpikir ulang apakah karir yang anda jalani sudah tepat dan sesuai
passion anda. Di fase ini, anda akan mengalami banyak hal. Di kantor, anda akan
mulai mengetahui seluk beluk kebiasaan kantor anda, anda mulai menemukan ritme
bekerja di profesi anda atau anda sekarang sedang berambisi besar meraih sesuatu yang
lebih dari profesi anda dan mulai tertarik pada bidang yang lebih spesifik. Fase
ini saya katakan seperti fase penuntun ke gerbang kehidupan lanjutan. Fase ini
sangat menentukan walaupun bukan berarti kegagalan di fase ini menjadi kiamat
bagi anda. Mungkin disini anda akan merasakan atau terpikir bahwa kata-kata “hidup
adalah pilihan” menjadi benar-benar terjadi. Anda bisa saja acuh terhadap hal
tersebut tetapi anda akan tersadar dan pada akhirnya anda harus memilih. Enstein
bahkan mengatakan insane: if you are doing the same thing over and over again
and expecting different results. Mengapa saya bilang anda tidak dapat
mengacuhkan hal ini? Anda akan menemukan sendiri jawabannya ketika anda
memasuki usia 29. Menjalani sesuatu yang terprediksi seperti tidak seru dan
akan menimbulkan kejenuhan. Positif. Bila sesuatu tersebut adalah sesuatu yang
baik yang memang anda rencanakan. Tetapi bisa menjadi negatif bila anda tidak
puas terhadap sesuatu yang anda jalani sehari-hari. Anda akan mulai merasa
sering lelah walaupun anda tidak mengerjakan sesuatu yang berat dengan tenaga
anda. Hal tersebut muncul karena pikiran anda terus berputar. Efek negatif pun
bisa muncul dari kejenuhan anda. Mungkin akrab dengan minuman keras atau mulai
menjadi perokok yang sangat aktif dan lain-lain.
Setiap dari anda tentu memiliki cita-cita atau
impian-impian tersendiri. Ketika sampai pada
usia 29 ternyata impian atau cita-cita atau keadaan yang anda harapkan belum
terwujud, anda akan mulai berpikir keras dan timbul rasa khawatir. Regret
always come late?! Yes. It’s true. Tetapi bukankah akan lebih baik anda
menyadari hal tersebut terlambat dan menyiapkan 2 kali usaha lebih besar untuk
mengejar keterlambatan anda. Mulai melakukan segala sesuatu dengan target
menjadi hal penting untuk mengetahui ukuran suatu keberhasilan. Kejenuhan
tingkat tinggi mungkin dapat anda rasakan bila tidak mengerti apa ukuran
pencapaian anda bahkan anda kebingungan mengenai arti kebahagiaan sesungguhnya.
Di saat itu mungkin anda seperti burung yang terlalu lama di dalam sangkar.
Anda akan kehilangan kemampuan terbang walaupun anda dilepas dari sangkar. Saya
yakin, anda sebenarnya sadar bahwa uang bukan satu-satunya yang anda cari
tetapi tidak sedikit dari anda yang tidak berani mengambil keputusan untuk
mencari apa yang sebenernya anda cari dalam karir anda. Percayalah hal tersebut
hanya masalah waktu dan anda tidak mengalami hal tersebut sendiri. Time will
tell.
2. Percintaan
atau Asmara
Sangat
menarik membahas percintaan di fase usia ini. Bagi anda yang sudah memiliki
pasangan, pasangan anda atau anda sendiri akan mulai memutuskan apakah naik ke
level serius dengan menikah atau malah membuat keputusan sensasional dengan mengakhiri hubungan karena anda mulai
berpikir lain. Pada kesempatan ini, saya tidak akan membahas keduanya karena
saya tidak memiliki pengalaman nyata mengenai hal tersebut.
Saya lebih
tertarik untuk membahas being single
atau jomblo di fase usia ini. Ya. 1001 alasan muncul ketika anda ditanya kenapa
pada fase usia diatas status anda masih single padahal mungkin anda mungkin
telah memiliki pekerjaan tetap, anda mulai menemukan ritme kerja di kantor,
anda mulai berkembang secara pemikiran menjadi orang dewasa yang matang, anda
mulai memiliki pendapatan untuk membelanjakan untuk hobi anda termasuk berbagi
kesenangan kepada orang yang anda sukai. Tanpa maksud mengeneralisir, mungkin
uang bukan masalah terbesar dalam usia ini. Bukan berarti bahwa anda sudah
mencapai kebebasan finansial di usia ini tetapi mungkin anda telah mampu membiayai
hidup anda sendiri dari hasil pendapatan pekerjaan anda. Pada fase ini, anda
tidak akan berpikir mengenai uang untuk mengajak orang yang anda sukai untuk
makan malam di restoran tertentu atau berlibur ke daerah tertentu. Tutur kata,
cara berpikir atau cara berpakaian anda mungkin juga sudah sedikit banyak mulai
berubah seiring kematangan anda berpikir dibanding dengan usia anda sebelumnya.
Tetapi hal
diatas belum menjawab pertanyaan kenapa anda masih berstatus single. Pada
awalnya anda tidak akan merasa status single sebagai suatu yang masalah. Untuk anda
yang berjiwa independent atau memiliki percaya diri tingkat tinggi, anda akan berpikir
bahwa itu pilihan. Saya bisa sependapat dengan anda. Pada fase usia ini anda
mungkin merasa dapat dengan mudah menarik hati orang yang anda sukai tetapi mengapa toh
hal tersebut tidak serta merta merubah status anda. Lalu anda mungkin mulai
banyak menjalani hubungan tanpa status daripada mengkhianati suatu komitmen. Sebagai manusia, sebagaimanapun anda
membantah dan mencari alasan terhadap status anda, anda tidak perlu memungkiri
bahwa kita hanyalah manusia biasa. Manusia biasa yang pada saat tertentu akan
menghadapi titik terendah dalam hidup. Manusia biasa yang ditakdirkan untuk
hidup berbagi. Perasaan dan stigma itu akan terus tumbuh. Anda boleh membaca
ribuan nasihat dari majalah atau mencoba menyibukkan diri anda dengan seribu
aktivitas anda. Boleh anda bekerja sampe larut di kantor, boleh anda punya seribu
kegiatan di luar kantor tetapi saya percaya, ada saat dalam 24 jam di satu hari
anda melakukan aktivitas, batin anda tersentuh mengenai perlunya seorang
pendamping untuk berbagi. Bagi seorang laki-laki atau perempuan berpola pikir modern,
mungkin dapat dengan mudah berganti pasangan. Tidak jarang friendzone berubah menjadi hubungan tanpa status atau teman tapi mesra baik di lingkungan
kerja maupun di luar lingkungan kerja. Hal tersebut terjadi bukan karena anda merasa
cocok dengan orang tersebut tetapi karena anda merasa “nyaman”. Kenapa saya menggunakan tanda kutip?!
Karena kenyamanan tersebut ternyata sementara. Akan ada saatnya kenyamanan tersebut
menghilang. Mungkin bisa juga anda tipe pribadi yang berpikiran pergi ke club untuk
mencari teman atau berlibur sendirian dengan harapan siapa tau bertemu orang
yang berpola pikir sama. Untuk perempuan, anda pasti memerlukan alasan untuk itu tetapi tidak untuk
seorang laki-laki. Saya berkeyakinan bahwa pola pikir tersebut tidak akan
bertahan lama karena anda sebenarnya menyadari bukan hal tersebut yang anda
cari. Saya tidak dalam posisi menilai apakah itu benar atau salah. Saya hanya
percaya bahwa apapun yang terjadi jika anda melakukan hal tersebut dengan sadar
dan dengan alasan maka tidak perlu anda sesali. Bukankah, hidup itu pilihan.
Jalan yang anda pilih memiliki kesulitan masing-masing dan ketika anda telah
memilih maka anda harus menjalani kesulitan tersebut sebagai konsekuensi logis .
Back
to the topic, jomblo atau single atau sendiri atau tidak punya pacar pada usia
ini itu seperti fakta yang menyedihkan walaupun tentunya jangan diartikan
sebagai sesuatu yang bermakna lebay. Saya yakin pada usia ini anda tidak akan
mudah menjadikan seseorang sebagai calon pendamping anda atau istilahnya pacar
anda karena alasan pertimbangan tertentu. Kenapa seperti itu?! Karena pada usia
ini tentunya anda tidak berharap menjalin hubungan lalu putus. Anda tidak hanya
mencari pendamping yang hanya anda lihat secara fisik. Anda pasti memiliki kriteria
tertentu, mungkin anda akan mengukurnya dari obrolan kecil, pola pikir, sikap, atau
lebih serius visi dan misi hidup. Itu mengapa mungkin anda mulai melihat
teman-teman anda yang dulunya cantik, ganteng ataupun popular bersanding dengan
orang-orang yang tidak sepopular teman anda. Konsekuensi lain, hubungan tanpa
status atau teman tapi mesra menjadi meningkat pada fase usia ini. Pada fase usia ini, anda akan
berpikir seribu kali untuk menjadikan seseorang itu pacar anda. Bagi anda,
mungkin menjadikan orang itu pacar berarti anda sudah berpikir bahwa orang itu
kemungkinan adalah pelabuhan hati anda yang terakhir sehingga anda benar-benar selektif dalam memilih.
Memang
seperti buah simalakama, semakin anda berpikir mencari yang sesuai kriteria
anda, semakin anda terjatuh pada kesendirian tetapi begitulah konsekuensinya. Pada suatu titik tertentu anda mungkin akan lelah dan mau bernegosiasi dengan kriteria-kriteria anda tetapi entah kapan titik itu datang. Anda
bisa menikmati pergi dengan siapapun ketika anda berstatus single dan mungkin
tampak terlihat bahagia dengan hal tersebut. Namun, saya percaya hati kecil anda
pasti berkata lain. Anda pasti merindukan pendamping. Pendamping yang bisa
benar-benar anda andalkan untuk berbagi sampai usia tua. Pendamping yang mau
menerima anda dengan segala masa lalu anda dan berkata “saya tidak peduli
darimana kamu berasal tetapi marilah kita berjalan ke depan untuk memperbesar
ruang di masa depan”. Itu ideal pendamping yang anda cari tetapi sayangnya we live in the real world and we have to
deal with the fact that sometimes expectation does not match with the reality.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, bahkan
mungkin karir anda sudah berganti tetapi tidak untuk status?! Sedikit dari anda
yang akan berganti pasangan pada fase ini bahkan potensi setia pada status
single menjadi meningkat tajam karena ketakutan akan sebuah konsekuensi komitmen.
Perasaan yang akan tiba-tiba terasa ketika anda ditanya oleh atasan atau kolega
anda, ketika anda sedang melamun sendiri, ketika keluarga anda berkumpul di
hari raya keagamaan, ketika hendak mengambil cuti untuk berlibur, ketika anda
ingin nonton film bioskop dan mungkin ketika anda ingin pergi ke acara pesta
perkawinan teman anda. Karir dan asmara dua hal yang mirip tetapi bisa sangat bertolak
belakang. Tidak jarang orang berhasil pada karirnya tetapi belum tentu berhasil
pada kehidupan asmaranya dan ketika hal itu anda rasakan anda mungkin berpikir
hidup anda tidak lengkap tanpa seorang pendamping di samping anda. Sangat
manusiawi tanpa bermaksud menjadi melankolis.
Keadaan
tersebut diatas tentunya tidak serta merta akan menjadikan anda seseorang yang berani
menutup mata untuk mencari seorang pendamping. Entah berapa lama anda akan
menemukan pendamping sejati anda tetapi waktu itu akan datang. Selama maksud
anda baik saya percaya seseorang disana telah disiapkan untuk menjadi
pendamping sejati anda. Jangan merasa anda lebih baik daripada teman-teman anda yang telah menikah tapi tidak bahagia atau mulai mengkhianati janji nikahnya. Jangan juga pernah merasa tertinggal dari teman-teman anda
karena dalam kehidupan percintaan, anda tidak pernah akan melihat garis finish.
Ingatlah, percintaan bukanlah suatu kompetisi. Saya tidak pernah berharap saya
menuliskan kehidupan percintaan kedua di saat umur 40-an atau di usia lebih tua,
meskipun saya percaya di setiap jenjang usia akan timbul masalah-masalah dengan
kadar kesulitan tersendiri. Tentunya saya juga tidak pernah berharap saya
menuliskan kisah fase kehidupan di umur tersebut dengan status yang sama dengan
anda sekarang. Bukan berarti saya takut akan realita di depan tetapi saya juga boleh memiliki
harapan bukan. Harapan menjadi pribadi yang lebih matang dan selalu menjadi
lebih baik serta pada akhirnya membina rumah tangga kecil. Orang bijak
mengatakan manusia boleh berkehendak tetapi Tuhan yang menentukan.
Mengapa
saya tuliskan ini?! Tidak lebih, karena bagi saya life is to share.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar