Selasa, 11 Desember 2012

Karir dan Kehidupan Percintaan in Absentia Fase Usia 26, 27, 28 dan 29 (Lawyer)

Sebenarnya saya harusnya menuliskan mengenai fase sebelum usia di atas, tetapi karena mungkin ini fase unik dalam hidup maka saya mendahulukan menulis fase usia ini terlebih dahulu. 

Anda masih masuk kategori anak muda. Anak muda mulai umur 26 tahun itu masih memiliki gairah tak terbendung tetapi berbeda dengan anak muda usia 25 tahun ke bawah. Fase ini merupakan fase usia menuju dewasa secara pemikiran. Energi terasa berlebih sekali. Pada jenjang perkariran, fase usia ini merupakan usia orang yang sedang giat membangun fondasi. Walaupun banyak yang tergelincir tapi tidak sedikit dari mereka yang sukses membangun fondasi yang kokoh. Harap dicatat, banyak juga yang hanya menjalani fase ini tanpa merasakan maknanya apalagi merasa bahagia. Memang bukan berarti kesedihan terus yang didapat tetapi mungkin saya dapat katakan bukan passion yang dikejar. Pernah mendengar istilah ‘hit the invisible wall”? Pada fase usia ini mungkin anda akan merasakannya. Anda merasa mendapat kebingungan yang sangat dalam menjalani hidup. Tidak terbatas hanya pada karir tetapi juga mungkin percintaan atau cita-cita dan harapan lain dalam hidup. Fase usia ini mungkin sangat menentukan dalam hidup. Untuk tetap berjalan di rel dan tidak berhenti saja sepertinya sudah merupakan pencapaian yang baik. 

Bila anda terbangun pagi hari dan telah terbayang rutinitas yang mungkin sudah dapat anda bayangkan akan anda jalani hari ini ataupun anda mulai mendapatkan banyak undangan pernikahan yang datang kepada anda dari teman anda atau mungkin anda mendengar kabar teman anda sudah memiliki anak pertama maka selamat datang saya ucapkan pada fase ini. Selamat datang juga saya ucapkan bagi yang sedang dalam suatu hubungan dan mungkin sudah mulai berpikir untuk ke arah lebih serius dengan mempersiapkan pernikahan. Hari-hari anda akan disibukkan dengan urusan persiapan pernikahan dan perasaan cemas dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi menjelang pernikahan. Bagi anda yang jomblo?! Fase ini akan menarik sekali. Banyak alasan orang menjomblo, entah karena anda terlalu picky sehingga anda menganggap belum menemukan yang anda cari atau karena takut berkomitmen atau tidak punya waktu atau paling parah ya memang tidak laku.

Pada fase usia ini, banyak dari anda yang akan mulai merasakan ketidakseimbangan hidup. Terlepas anda mempunyai lingkungan kerja yang lively atau kondusif sekalipun anda akan tetap dihinggapi rasa ketidakseimbangan. Secara pikiran anda beranjak untuk berpikir dewasa. Tidak jarang, anda rela membayar mahal untuk menghilangkan stress atau anda mungkin akan mulai memiliki hobi travelling berkeliling pulau-pulau indah di nusantara ini. Hal tersebut sangat mungkin anda wujudkan karena anda sudah mempunyai pendapatan yang relatif cukup. Bagi anda yang cukup aktif di dunia sosial, anda akan mencoba tempat-tempat hangout yang sedang happening entah sekedar melengkapi “cv” atau memang anda mencari suasana atau makanan tertentu. Club, beerhouse, lounge, bistro and cafe akan menjadi tempat favorit anda. Konser-konser artis luar negeri pun menjadi seperti hal wajib anda tonton di fase usia ini. Secara finansial dan fisik anda akan merasa mampu melakukan hal atau hobi-hobi tersebut. Tetapi entah mengapa, semua itu berbalik di bidang olahraga, anda merasa mulai tua untuk berolahraga padahal seharusnya pada fase usia ini anda memasuki golden age. Bila anda dulunya adalah seorang olahragawan aktif, anda akan mulai hanya mengakrabkan diri pada tempat fitness. Itu masih baik. Banyak dari anda hanya akan membuang waktu anda di kantor dengan rutinitas anda tiap hari. Tidak terasa badan anda mulai berubah. Mulai tumbuh lemak-lemak di bagian tertentu tubuh anda. Nafas mulai terasa memendek walaupun itu tentunya hanya sugesti. Baik secara sadar maupun tidak, banyak dari anda mulai beralih ke olahraga yang bersahabat yang secara psikologis membatasi kemampuan anda sendiri. Untuk beberapa dari anda yang memiliki kegiatan positif, mungkin anda sekarang sedang join komunitas baru seperti mungkin komunitas lari. Ya. Lari merupakan hobi baru anak muda Jakarta yang memiliki energi berlebih dan sangat positif. 

Silahkan anda cocokkan keadaan diatas pada diri anda. Apakah anda mengalami “transformasi” pada fase usia diatas. 

Dua hal yang menjadi perhatian saya dalam fase usia ini adalah mengenai karir dan percintaan/asmara. 

1.                       Karir

Beberapa dari anda akan mulai merasakan kenyamanan berkarir. Tidak jarang anda mendengar teman anda promosi ke jabatan yang lebih tinggi atau mencapai suatu achievement tertentu. Tidak sedikit juga yang mulai memikirkan sekolah S2 di luar negeri atau bahkan sudah kembali sekolah dari luar negeri dengan membawa gelar. Mungkin juga, ada dari anda yang di usia ini malahan sedang berpikir ulang apakah karir yang anda jalani sudah tepat dan sesuai passion anda. Di fase ini, anda akan mengalami banyak hal. Di kantor, anda akan mulai mengetahui seluk beluk kebiasaan kantor anda, anda mulai menemukan ritme bekerja di profesi anda atau anda sekarang sedang berambisi besar meraih sesuatu yang lebih dari profesi anda dan mulai tertarik pada bidang yang lebih spesifik. Fase ini saya katakan seperti fase penuntun ke gerbang kehidupan lanjutan. Fase ini sangat menentukan walaupun bukan berarti kegagalan di fase ini menjadi kiamat bagi anda. Mungkin disini anda akan merasakan atau terpikir bahwa kata-kata “hidup adalah pilihan” menjadi benar-benar terjadi. Anda bisa saja acuh terhadap hal tersebut tetapi anda akan tersadar dan pada akhirnya anda harus memilih. Enstein bahkan mengatakan insane: if you are doing the same thing over and over again and expecting different results. Mengapa saya bilang anda tidak dapat mengacuhkan hal ini? Anda akan menemukan sendiri jawabannya ketika anda memasuki usia 29. Menjalani sesuatu yang terprediksi seperti tidak seru dan akan menimbulkan kejenuhan. Positif. Bila sesuatu tersebut adalah sesuatu yang baik yang memang anda rencanakan. Tetapi bisa menjadi negatif bila anda tidak puas terhadap sesuatu yang anda jalani sehari-hari. Anda akan mulai merasa sering lelah walaupun anda tidak mengerjakan sesuatu yang berat dengan tenaga anda. Hal tersebut muncul karena pikiran anda terus berputar. Efek negatif pun bisa muncul dari kejenuhan anda. Mungkin akrab dengan minuman keras atau mulai menjadi perokok yang sangat aktif dan lain-lain.

Setiap dari anda tentu memiliki cita-cita atau impian-impian tersendiri.  Ketika sampai pada usia 29 ternyata impian atau cita-cita atau keadaan yang anda harapkan belum terwujud, anda akan mulai berpikir keras dan timbul rasa khawatir. Regret always come late?! Yes. It’s true. Tetapi bukankah akan lebih baik anda menyadari hal tersebut terlambat dan menyiapkan 2 kali usaha lebih besar untuk mengejar keterlambatan anda. Mulai melakukan segala sesuatu dengan target menjadi hal penting untuk mengetahui ukuran suatu keberhasilan. Kejenuhan tingkat tinggi mungkin dapat anda rasakan bila tidak mengerti apa ukuran pencapaian anda bahkan anda kebingungan mengenai arti kebahagiaan sesungguhnya. Di saat itu mungkin anda seperti burung yang terlalu lama di dalam sangkar. Anda akan kehilangan kemampuan terbang walaupun anda dilepas dari sangkar. Saya yakin, anda sebenarnya sadar bahwa uang bukan satu-satunya yang anda cari tetapi tidak sedikit dari anda yang tidak berani mengambil keputusan untuk mencari apa yang sebenernya anda cari dalam karir anda. Percayalah hal tersebut hanya masalah waktu dan anda tidak mengalami hal tersebut sendiri. Time will tell.

2.                    Percintaan atau Asmara

Sangat menarik membahas percintaan di fase usia ini. Bagi anda yang sudah memiliki pasangan, pasangan anda atau anda sendiri akan mulai memutuskan apakah naik ke level serius dengan menikah atau malah membuat keputusan sensasional dengan mengakhiri hubungan karena anda mulai berpikir lain. Pada kesempatan ini, saya tidak akan membahas keduanya karena saya tidak memiliki pengalaman nyata mengenai hal tersebut. 

Saya lebih tertarik untuk membahas being single atau jomblo di fase usia ini. Ya. 1001 alasan muncul ketika anda ditanya kenapa pada fase usia diatas status anda masih single padahal mungkin anda mungkin telah memiliki pekerjaan tetap, anda mulai menemukan ritme kerja di kantor, anda mulai berkembang secara pemikiran menjadi orang dewasa yang matang, anda mulai memiliki pendapatan untuk membelanjakan untuk hobi anda termasuk berbagi kesenangan kepada orang yang anda sukai. Tanpa maksud mengeneralisir, mungkin uang bukan masalah terbesar dalam usia ini. Bukan berarti bahwa anda sudah mencapai kebebasan finansial di usia ini tetapi mungkin anda telah mampu membiayai hidup anda sendiri dari hasil pendapatan pekerjaan anda. Pada fase ini, anda tidak akan berpikir mengenai uang untuk mengajak orang yang anda sukai untuk makan malam di restoran tertentu atau berlibur ke daerah tertentu. Tutur kata, cara berpikir atau cara berpakaian anda mungkin juga sudah sedikit banyak mulai berubah seiring kematangan anda berpikir dibanding dengan usia anda sebelumnya. 

Tetapi hal diatas belum menjawab pertanyaan kenapa anda masih berstatus single. Pada awalnya anda tidak akan merasa status single sebagai suatu yang masalah. Untuk anda yang berjiwa independent atau memiliki percaya diri tingkat tinggi, anda akan berpikir bahwa itu pilihan. Saya bisa sependapat dengan anda. Pada fase usia ini anda mungkin merasa dapat dengan mudah menarik hati orang yang anda sukai tetapi mengapa toh hal tersebut tidak serta merta merubah status anda. Lalu anda mungkin mulai banyak menjalani hubungan tanpa status daripada mengkhianati suatu komitmen. Sebagai manusia, sebagaimanapun anda membantah dan mencari alasan terhadap status anda, anda tidak perlu memungkiri bahwa kita hanyalah manusia biasa. Manusia biasa yang pada saat tertentu akan menghadapi titik terendah dalam hidup. Manusia biasa yang ditakdirkan untuk hidup berbagi. Perasaan dan stigma itu akan terus tumbuh. Anda boleh membaca ribuan nasihat dari majalah atau mencoba menyibukkan diri anda dengan seribu aktivitas anda. Boleh anda bekerja sampe larut di kantor, boleh anda punya seribu kegiatan di luar kantor tetapi saya percaya, ada saat dalam 24 jam di satu hari anda melakukan aktivitas, batin anda tersentuh mengenai perlunya seorang pendamping untuk berbagi. Bagi seorang laki-laki atau perempuan berpola pikir modern, mungkin dapat dengan mudah berganti pasangan. Tidak jarang friendzone berubah menjadi hubungan tanpa status atau teman tapi mesra baik di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja. Hal tersebut terjadi bukan karena anda merasa cocok dengan orang tersebut tetapi karena anda merasa “nyaman”. Kenapa saya menggunakan tanda kutip?! Karena kenyamanan tersebut ternyata sementara. Akan ada saatnya kenyamanan tersebut menghilang. Mungkin bisa juga anda tipe pribadi yang berpikiran pergi ke club untuk mencari teman atau berlibur sendirian dengan harapan siapa tau bertemu orang yang berpola pikir sama. Untuk perempuan, anda pasti  memerlukan alasan untuk itu tetapi tidak untuk seorang laki-laki. Saya berkeyakinan bahwa pola pikir tersebut tidak akan bertahan lama karena anda sebenarnya menyadari bukan hal tersebut yang anda cari. Saya tidak dalam posisi menilai apakah itu benar atau salah. Saya hanya percaya bahwa apapun yang terjadi jika anda melakukan hal tersebut dengan sadar dan dengan alasan maka tidak perlu anda sesali. Bukankah, hidup itu pilihan. Jalan yang anda pilih memiliki kesulitan masing-masing dan ketika anda telah memilih maka anda harus menjalani kesulitan tersebut sebagai konsekuensi logis . 

            Back to the topic, jomblo atau single atau sendiri atau tidak punya pacar pada usia ini itu seperti fakta yang menyedihkan walaupun tentunya jangan diartikan sebagai sesuatu yang bermakna lebay. Saya yakin pada usia ini anda tidak akan mudah menjadikan seseorang sebagai calon pendamping anda atau istilahnya pacar anda karena alasan pertimbangan tertentu. Kenapa seperti itu?! Karena pada usia ini tentunya anda tidak berharap menjalin hubungan lalu putus. Anda tidak hanya mencari pendamping yang hanya anda lihat secara fisik. Anda pasti memiliki kriteria tertentu, mungkin anda akan mengukurnya dari obrolan kecil, pola pikir, sikap, atau lebih serius visi dan misi hidup. Itu mengapa mungkin anda mulai melihat teman-teman anda yang dulunya cantik, ganteng ataupun popular bersanding dengan orang-orang yang tidak sepopular teman anda. Konsekuensi lain, hubungan tanpa status atau teman tapi mesra menjadi meningkat pada fase usia ini. Pada fase usia ini, anda akan berpikir seribu kali untuk menjadikan seseorang itu pacar anda. Bagi anda, mungkin menjadikan orang itu pacar berarti anda sudah berpikir bahwa orang itu kemungkinan adalah pelabuhan hati anda yang terakhir sehingga anda benar-benar selektif dalam memilih.

            Memang seperti buah simalakama, semakin anda berpikir mencari yang sesuai kriteria anda, semakin anda terjatuh pada kesendirian tetapi begitulah konsekuensinya. Pada suatu titik tertentu anda mungkin akan lelah dan mau bernegosiasi dengan kriteria-kriteria anda tetapi entah kapan titik itu datang. Anda bisa menikmati pergi dengan siapapun ketika anda berstatus single dan mungkin tampak terlihat bahagia dengan hal tersebut. Namun, saya percaya hati kecil anda pasti berkata lain. Anda pasti merindukan pendamping. Pendamping yang bisa benar-benar anda andalkan untuk berbagi sampai usia tua. Pendamping yang mau menerima anda dengan segala masa lalu anda dan berkata “saya tidak peduli darimana kamu berasal tetapi marilah kita berjalan ke depan untuk memperbesar ruang di masa depan”. Itu ideal pendamping yang anda cari tetapi sayangnya we live in the real world and we have to deal with the fact that sometimes expectation does not match with the reality. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, bahkan mungkin karir anda sudah berganti tetapi tidak untuk status?! Sedikit dari anda yang akan berganti pasangan pada fase ini bahkan potensi setia pada status single menjadi meningkat tajam karena ketakutan akan sebuah konsekuensi komitmen. Perasaan yang akan tiba-tiba terasa ketika anda ditanya oleh atasan atau kolega anda, ketika anda sedang melamun sendiri, ketika keluarga anda berkumpul di hari raya keagamaan, ketika hendak mengambil cuti untuk berlibur, ketika anda ingin nonton film bioskop dan mungkin ketika anda ingin pergi ke acara pesta perkawinan teman anda. Karir dan asmara dua hal yang mirip tetapi bisa sangat bertolak belakang. Tidak jarang orang berhasil pada karirnya tetapi belum tentu berhasil pada kehidupan asmaranya dan ketika hal itu anda rasakan anda mungkin berpikir hidup anda tidak lengkap tanpa seorang pendamping di samping anda. Sangat manusiawi tanpa bermaksud menjadi melankolis. 

          Keadaan tersebut diatas tentunya tidak serta merta akan menjadikan anda seseorang yang berani menutup mata untuk mencari seorang pendamping. Entah berapa lama anda akan menemukan pendamping sejati anda tetapi waktu itu akan datang. Selama maksud anda baik saya percaya seseorang disana telah disiapkan untuk menjadi pendamping sejati anda. Jangan merasa anda lebih baik daripada teman-teman anda yang telah menikah tapi tidak bahagia atau mulai mengkhianati janji nikahnya. Jangan juga pernah merasa tertinggal dari teman-teman anda karena dalam kehidupan percintaan, anda tidak pernah akan melihat garis finish. Ingatlah, percintaan bukanlah suatu kompetisi. Saya tidak pernah berharap saya menuliskan kehidupan percintaan kedua di saat umur 40-an atau di usia lebih tua, meskipun saya percaya di setiap jenjang usia akan timbul masalah-masalah dengan kadar kesulitan tersendiri. Tentunya saya juga tidak pernah berharap saya menuliskan kisah fase kehidupan di umur tersebut dengan status yang sama dengan anda sekarang. Bukan berarti saya takut akan realita di depan tetapi saya juga boleh memiliki harapan bukan. Harapan menjadi pribadi yang lebih matang dan selalu menjadi lebih baik serta pada akhirnya membina rumah tangga kecil. Orang bijak mengatakan manusia boleh berkehendak tetapi Tuhan yang menentukan.
                  
 Mengapa saya tuliskan ini?! Tidak lebih, karena bagi saya life is to share.



Tidak ada komentar: